lagi-lagi

Hari ini, hari dimana . . untuk kedua atau lebih Allah belum mengizinkan saya untuk mendapatkan apa yang saya inginkan. Yang mungkin apa yang saya inginkan belum tentu yang terbaik untuk saya. Maka dari itu, Allah memberikan jalan yang terbaik untuk saya. *itu aja sih makna yang bisa diambil dari hari ini.

2hours before the result revealed.

Before the result of written test of SNMPTN revealed, I was writing my previous posting. And its end around 6pm. So it means, the times getting closer to the exact time. So far, from the first day of written test was held, I was saying to myself that if the result was bad, don't blame yourself and keep fighting!

1hour before the result revealed.

I choose to covering my whole body using my batik blanket. But, before that . . .

Ku tutup jendela kamar dengan sehelai tirai berwarna putih bercorak bunga mawar. Ku arahkan jari telunjukku ke arah saklar untuk mematikan sumber cahaya di kamarku. Barulah ku rebahkan badan ini diatas kasur yang nampaknya sudah sedikit tidak benar. Ku tarik selimutku sampai benar-benar menutupi ujung rambut yang ikal ini. Ku letakkan kedua tangan ini tepat di atas dada. Mengatur nafas dengan perlahan agar aku dapat mengetahui seberapa gugupnya diriku untuk mengetahui hasil test snmptn tertulis yang akan datang beberapa menit lagi. Ternyata . . ,detak jantungku benar-benar tak karuan. Ku putuskan untuk tertidur agar aku dapat melupakan semua rasa gugup ini dan berharap bahwa ini semua hanya mimpi yang akan berakhir sesaat lagi. Telapak tangan dan kaki pun mulai tak bisa merasakan apa yang seharusnya dapat dirasakan. Mati seketika.

When the times come. . .

Ku pandangi layar laptop dengan keadaan normal mode.

Terlalu terang untuk mataku yang mulai berkaca-kaca. Perlahan, air mata ini mengalir dengan tersendat-sendat. Terpaksa ku tahan agar kakakku tidak mengetahui bahwa aku menangis untuk ke sekian kalinya akhir-akhir ini. 7.15pm. Perlahan namun pasti, ku arahkan jari jemari ini ke arah keyboard laptop dan mulai berdansa diatasnya, "snmptn.ac.id". Namun apa yang ku dapatkan? Error. Error. Error. Tak gentar ku coba untuk mengetik dan meng-enter ulang rangkaian kata itu. Dan . . . kagetnya diriku bahwa aku gagal untuk kedua kalinya dan . . . sekarang jauh lebih sedih rasanya, "Ya, apa daya? Inilah hasilnya." Ibu pun berkata, "Punya mimpi boleh, tapi jangan terlalu tinggi. Sakitkan kalau udah jatuh untuk kedua kalinya?!"

Tertegunlah diriku dengan seketika dan mulai berfikir.

Kenapa ngga dari awal gua mencoba untuk merendah?! Merendah itu baik, kok. Bukan berarti kita merendah bahwa kita itu lemah! Ah, utha! Kenapa ngga dari awal???

Saying Thanks to :

• Ayah. Ibu. Kakak, Terima Kasih atas do'a dan nasehatnya yang ngga pernah abis setiap kali utha bikin masalah. Makasih juga udah ngasih apa yang utha mau meskipun utha ngga tau gimana cara balas semua itu. Terima Kasih banyak . .
• Untuk temen-temen gua!!! Kristal, Febby, Icha, Pege, Yossi, Sari, Puspa, Natal dan yang lainnya. Makasih banyak atas pertanyaannya tentang berhasil atau tidaknya saya mengarungi lautan yang berombak itu. Makasih banyak yo~ atas semangatnya juga, makasih! Itu lucu banget, bikin saya bisa sedikit melupakan kesedihan itu. Hehehe
• Untuk I.N'.U .Long time no see, ya~ Novi, Indri, mungkin rejeki kita bukan lewat snmptn undangan maupun snmptn tertulis kali ya. Tetep semangat ya, buat kalian yang mau ikutan SIMAK UI. Semangat loh! Mungkin perjuangan aku cukup sampai disini. Kalian semangat ya! Ayo kayuh perahunya dengan baik ya.
• Buat diri gua sendiri : Buat otak, makasih ya selama ini udah nitip berbagai macam nama penyakit, rumus mate-fisika-kimia, nama latin yang aneh-aneh, berbagai kosakata yang unik, dan pengalaman yang ngga akan bisa terlupakan. Buat badan, makasih ya udah bisa bawa saya ke berbagai tempat di Bogor. Buat organ dalam, makasih banget!! Meskipun kalian suka rada-rada letih dan terluka gara-gara saya telat makan, dsb. Buat alat indra, makasih ya. Ya Allah, tanpa kalian semua, mungkin saya bukan apa-apa 

Have a nice day!
And Thanks for visiting my Blog